
Bitcoin Dominance Bertahan
Bitcoin (BTC), aset crypto terbesar di dunia, mempertahankan indeks dominasi di angka 61%, di samping tingkat fear & greed yang jatuh hingga angka 29 setelah sebelumnya berada di angka 61 pada bulan Januari. Artinya, tingkat ketakutan para pelaku pasar crypto yang tinggi. Akan tetapi, pergerakan harga Bitcoin sempat jatuh hingga US$88.739 dalam 24 jam terakhir. Bitcoin Dominance Bertahan

Hal ini membuat altcoin ikut berjatuhan hingga belasan bahkan puluhan persen. Di sisi lain, Ethereum (ETH) anjlok hingga US$2.383 atau turun 12,4% hampir mendekati titik terendah bulan ini di kisaran US$2.113. Selanjutnya, XRP (XRP) juga turun serupa dengan Ethereum hingga 13%. Ini terjadi karena adanya ketidakjelasan regulasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dalam kampanyenya menjanjikan kepastian aset crypto. Selain itu, CEO Tesla Elon Musk di ketahui merencanakan perubahan besar di Federal Reserve. Hal ini memicu para ekonom yang memperingatkan risiko stagflasi, pertumbuhan rendah, dan inflasi tinggi yang akan berdampak negatif pada Bitcoin.
Likuidasi Pasar Crypto Capai US$1,3 Miliar Pasca Bitcoin Anjlok ke US$88.000
Pasar crypto kembali mencatat pertambahan likuidasi hingga US$1,36 miliar atau setara hampir Rp22 triliun dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Hal ini terjadi usai Bitcoin (BTC) anjlok 7,25% hingga sentuh harga US$88.800, Selasa (25/02). Secara rinci, likuidasi melibatkan sekitar 365.547 trader, di mana likuidasi terbesar berada pada posisi long sebesar US$1,25 miliar. Sementara itu, posisi short hanya mencatat likuidasi sebesar US$98,8 juta. Adapun, Bitcoin menjadi penyumbang likuidasi terbesar hingga US$527,43 juta, di susul oleh Ethereum (ETH) sebesar US$292,9 juta. Lebih jauh lagi, aset crypto lainnya mengalami likuidasi sebesar US$124 juta.
Sebagai informasi, Bybit menjadi exchange crypto penyumbang likuidasi terbesar, di mana totalnya mencapai US$603 juta. Sedangkan, exchange lain seperti Binance, OKX, dan Gate.io hanya mencatat likuidasi masing-masing sebesar US$316 juta, US$149 juta, dan US$139 juta. Di ketahui, likuidasi kali ini bertepatan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan kembali menjatuhi pajak perdagangan (tariff) sebesar 25% kepada Kanada dan China.