
BRICS
Negara-negara BRICS tengah mempercepat upaya penerapan sistem pembayaran independen guna mengurangi dominasi finansial negara-negara Barat. Menurut laporan Tass pada 19 Februari, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey. Lavrov menyatakan bahwa inisiatif ini pertama kali di usulkan oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. “Inisiatif ini sedang di bahas di BRICS atas dorongan Presiden Brasil, Lula da Silva. BRICS Pertimbangkan Sistem Pembayaran

Pada KTT sebelumnya, telah di putuskan perlunya menyusun proposal mengenai platform pembayaran alternatif melalui kementerian keuangan dan bank sentral,” ujar Lavrov. Ia menambahkan, beberapa gagasan telah di ajukan, termasuk pengembangan sistem pembayaran lintas batas, pendirian perusahaan reasuransi, serta infrastruktur kliring dan penyimpanan BRICS Clear. Di sisi lain, KTT BRICS ke-16 yang berlangsung di Kazan pada 22-24. Oktober 2024 menjadi tonggak sejarah penting, terutama di bawah kepemimpinan Rusia. Pada pertemuan ini, para pemimpin BRICS menyepakati solusi pembayaran alternatif melalui Deklarasi Kazan.
Deklarasi ini menyoroti pentingnya membangun infrastruktur penyelesaian transaksi dan kliring yang mandiri, termasuk. BRICS Clear, serta mendorong penggunaan mata uang nasional dalam transaksi lintas negara. Dorongan BRICS untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap dolar AS semakin nyata dalam berbagai perjanjian dagang. Beberapa negara anggota mulai mengadopsi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi internasional. Berbeda dengan gagasan mata uang tunggal yang masih dalam tahap awal diskusi, platform pembayaran ini memungkinkan transaksi lintas negara tetap berjalan dengan mata uang masing-masing, sekaligus mempertahankan kebijakan moneter domestik mereka.
BRICS Pertimbangkan Sistem Pembayaran