
PM Malaysia Tertarik Revolusi Sistem Keuangan dengan Crypto
Pemerintah Malaysia menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti pertumbuhan mata uang crypto dan teknologi blockchain. Hal ini dilakukan sebagai cara baru untuk meningkatkan ekonomi negara. Pernyataan itu keluar usai Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menemui mantan CEO Binance Changpeng Zao, Minggu (12/01). “Saya telah berdiskusi panjang lebar dengan pimpinan Abu Dhabi dan eks CEO Binance Zhao.

Crypto adalah evolusi yang terjadi sangat cepat, sehingga kami merasa tidak boleh tertinggal dan terjebak di sistem keuangan yang lama,” ujar Ibrahim melansir New Straits Times. Perlu di ketahui, Uni Emirat Arab (UEA) kini memimpin adopsi crypto terbesar di Timur Tengah. Mereka di nilai sudah sangat terdepan dalam kebijakan yang progresif, pertumbuhan teknologi blockchain cukup canggih, dan memiliki peraturan pemerintah yang pro-crypto. Maka dari itu, sepulangnya dari Abu Dhabi, Ibrahim menekankan perlunya Malaysia mengadopsi regulasi crypto secepatnya, sehingga mampu mengikuti pertumbuhan keuangan global.

Ibrahim mengatakan Malaysia akan bekerja sama dengan UEA dalam menerapkan regulasi crypto, sehingga. Tanah Melayu itu mampu meninggalkan bisnis model lama dan mengikuti kebijakan keuangan digital. Ia menambahkan, setelah studi terkait crypto telah rampung, sejumlah otoritas keuangan Malaysia seperti. Departemen Keuangan, Komisi Sekuritas, dan Bank Negara akan menjalankan tugasnya mengatur regulasi crypto dan teknologi blockchain. Terakhir, Ibrahim menyebut pertumbuhan crypto seperti inovasi AI yang mampu mengubah keuangan dunia di masa depan. Ia menyarankan negara berkembang tidak boleh berdiam diri dan menunggu di saat negara maju sudah lebih jauh melangkah.